KAJEN - Arus keutamaan gender sebagai strategi pembangunan sudah menjadi komitmen Pemkab Pekalongan hingga pemkab Pekalongan layak memperoleh penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE). Secara spesifik pemkab punya program kalau negara ini ingin baik maka kita harus meraih wanitanya dulu, begitupun sebaliknya kalau tidak ingin negara ini baik maka buatlah wanitanya tidak baik. “Dalam termonologi Arab dijelaskan bahwa perempuan adalah tiang negara, kalau perempuannya baik maka negaranya juga baik, kalau perempuannya rusak maka negaranya juga rusak dan tidak sehat.” Jelas Bupati Asip Kholbihi SH.,M.Si dalam acara verifikasi lapangan APE di Kajen, Selasa (23/3/2021).
Pemkab sebagai penyelenggara telah berdayakan perempuan.Hal tersebut diimplementasikan dan kontekstualisasikan dalam bentuk mengelaborasi Inpres nomor 9 tahun 2000 yang menyatakan bahwa pemerintah daerah dalam seluruh proses penyusunan anggaran harus mengintegrasikan isu-isu gender didalam pembangunan daerah dan ini dilakukan dengan sadar dengan pendekatan spiritual.
Didalam RPJMD Kabupaten pekalongan tahun 2016-2021 juga tertuang komitmen pemerintah untuk mengarusutamakan gender terutama pada misi pemkab yang kedua yaitu mewujudkan rasa aman dan adil kepada seluruh masyarakat.
Kemudian secara kompresional ini ditindaklanjuti program-program UPT dan stakeholder terkait dalam bentuk penyusunan kebijakan, di dalam proses kebijakanpun kaum perempuan ini bisa dilibatkan. Kemudian di dalam program perencanaan dilibatkan anggaran dan pelaksanaannya karena sesuai dengan peraturan Bupati nomer 41 tahun 2013 tentang panduan teknis pengutamaan pengarus utamaan genjer pada perangkat daerah di Kabupaten Pekalongan.
Hal ini membawa dampak positif terutama dalam pembangunan keutamaan gender di kabupaten Pekalongan yang tahun 2018 lumayan bagus. Pada 2018 mencapai 92,87 pada tahun 2019 92,58 tahun 2020 92,48, angka ini lebih tinggi dari capaian provinsi Jawa Tengan, yang mana pada tahun 2018 masih 91,95 kemudian 2019 1,89, dan 2020 92,18 ini dilihat dari kompesit IP 2020, angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Kemudian komponen pendidikan, harapan sekolah perempuan sudah mencapai 12,98 tahun sedangkan laki-laki hanya mencapai 12,09 tahun.
Publisher : arif
Hari Ini | 74 |
Kemarin | 56 |
Bulan Ini | 8,541 |
Tahun Ini | 7,935 |
Total Pengunjung | 93,415 |
Total Hits | 260,814 |
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kabupaten Pekalongan
Jl. Alun Alun Utara No.1, Nyamok, Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah, 51161, Indonesia
© Copyright 2016 JDIH Kabupaten Pekalongan